Hai Creatiple!
Apa itu Teknik Feynman?
Teknik Feynman adalah teknik belajar dengan seolah-olah mengajarkannya pada orang lain. Cukup tulis catatan yang seolah-olah akan dibaca oleh orang lain dengan penyampaian yang sederhana dan mudah dipahami. Teknik atau metode pembelajaran ini diturunkan dari pemikiran fisikawan Richard Feynman. Cara belajar Teknik Feynman ini diketahui dari buku biografi Richard Feynman berjudul “Genius: The Life Sciences of Richard Feynman” oleh James Gleick. Richard Feynman adalah saintis penerima Nobel di bidang Fisika tentang Elektrodinamika Kuantum pada tahun 1965.
Disamping kehidupannya sebagai saintis, ternyata beliau juga seorang guru yang hebat. Bahkan beliau dijuluki sebagai “The Great Explainer” karena dapat menjelaskan teori atau ide yang sangat kompleks dalam bahasa yang sederhana sehingga orang awam dapat mengerti. Oleh karena itu, teknik ini dinamakan menurut namanya. Bisa dikatakan, inti dari teknik ini adalah melibatkan pemikiran sederhana untuk memahami suatu konsep maupun permasalahan yang cukup rumit untuk dipahami. Yang salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan pencarian celah ketidakpahaman dari konsep yang akan dipahami. Teknik ini dapat diterapkan di berbagai bidang, tidak tertutup pada sains saja. Sejarah, ekonomi, IT, apapun subjeknya, Feynman Technique dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap pembelajaran suatu konsep.
Manfaat Teknik Feynman
- Dapat memahami sesuatu dengan utuh,
- Tiap langkah diterapkan mendorong untuk terus mencari tahu apakah sebenarnya memahami suatu topik atau tidak,
- Membantu meningkatkan keterampilan mengajar,
- Meningkatkan kapasitas seseorang untuk menggunakan keterampilan critical thinking,
- Teknik Feynman membantu siswa memecahkan masalah kompleks menjadi solusi sederhana.
Langkah yang Dapat Kamu Lakukan untuk Menerapkan Teknik Feynman
- Pilih topik yang ingin dipelajari
Ambil selembar kertas. Tulis judul beserta hal-hal yang related dengan materi yang ingin dibahas. Kemudian baca dan jelaskan menggunakan bahasamu sendiri. Bayangkan seolah-olah ada orang yang mendengarkan presentasimu. Kamu juga bisa berlatih di depan kaca atau merekam suara sendiri.
- Pelajari bagian yang belum dimengerti
Lagi asyik-asyiknya latihan presentasi, eh tiba-tiba lupa. It’s okay, buka kembali kertasnya dan pahami bagian yang belum dimengerti. Kamu dapat menambahkan sumber dari buku, internet, atau powerpoint yang diberikan guru.
- Tuliskan dalam bentuk catatan
Setelah topik berhasil dikuasai, saatnya mengorganisir catatan menjadi lebih rapih. Nggak harus mirip dengan buku, yang penting kamu ngerti intinya. Gunakan gambar, diagram, atau dibuat mindmap sesuka hatimu.
- Ajarkan ke orang lain
Langkah terakhir yakni mengajarkannya ke orang lain. Ajak teman, adik, atau pacar buat dengerin penjelasan kamu mengenai topik tadi. Buka sesi tanya jawab biar lebih menantang. Pertanyaan yang mereka ajukan membantu kamu untuk memahami materi lebih dalam.
Pentingnya Menggunakan Teknik Feynman
Kita terbiasa menghafal berlembar-lembar tanpa memahami inti topik yang dibicarakan. “Pokoknya definisi A tuh blablabla, pengertian B blablabla,”. Belum tentu materinya bakal kita ingat di semester selanjutnya. Giliran mau ujian lagi, buka buku lagi deh. Huft.
Melalui teknik Feynman, kita diajak untuk memahami topik sampai ke akarnya. Nggak harus terpaku dengan buku atau bahasa yang kaku. Pakai kalimat sendiri dan gunakan analogi simpel yang bisa dimengerti orang awam sekalipun.