Hai Creatiple! Dosen Keperawatan Jiwa UM Surabaya Uswatun Hasanah membagikan sejumlah tips menjaga kesehatan mental bagi mahasiswa. Penting untuk melakukan identifikasi terkait penyebab yang melatarbelakangi munculnya masalah kesehatan mental khususnya pada mahasiswa, dengan harapan hasil identifikasi tersebut dapat menjadi acuan dalam menentukan tindakan pencegahan masalah kesehatan mental,” tutur Uswatun dilansir dari laman UM Surabaya. Ia membagikan beberapa tips yang dapat diterapkan oleh mahasiswa, baik yang sehat jiwa, yang berisiko mengalami gangguan jiwa maupun yang sudah terdiagnosa mengalami gangguan jiwa sehingga tidak berakhir pada bunuh diri.

  1. Pahami apa yang ada dalam diri sendiri 

Kenali dan pahami diri sendiri terkait kondisi tubuh baik secara fisik maupun mental. Sehingga saat gejala gangguan fisik maupun mental muncul, secara otomatis mahasiswa akan waspada sehingga mampu melakukan upaya pencegahan dan menghentikan gejala yang semakin bertambah parah ataupun mampu mengambil keputusan bahkan tindakan yang tepat dalam mencari bantuan.

  1. Menjalin relasi yang suportif 

Kamu harus bisa menciptakan dan menjalin relasi dengan lingkungan yang suportif. Lingkungan yang sehat dan relasi antar individu yang saling mendukung sangat penting untuk meningkatkan kesehatan jiwa antar mahasiswa. “Jika memang diperlukan, mahasiswa dapat membentuk grup suppportif yang dapat menjadi wadah untuk saling menyampaikan keluh kesah saat merasa tertekan maupun saat berada pada situasi sulit, sehingga proses sharing dapat direspons oleh grup dengan saling memberikan dukungan,” kata dia. 

  1. Buat jadwal prioritas 

Membuat jadwal kegiatan prioritas harus dilakukan mahasiswa. Itu karena, saat memasuki jenjang perguruan tinggi, mahasiswa akan berada pada masa transisi baik terkait beban akademik, waktu perkuliahan, kegiatan organisasi maupun ekstrakurikuler dan aktivitas lainnya yang tentu saja ingin dicoba dan dilakukan semua oleh mahasiswa baru. Akan tetapi banyaknya kegiatan tersebut tidak jarang menimbulkan stress tersendiri bagi mahasiswa sehingga kesulitan dalam membagi waktu. Untuk meminimalisir stress, mahasiswa dapat membuat skala prioritas dengan cara fokus menyelesaikan hal-hal penting terlebih dahulu, dan menghindari menunda menyelesaikan tugas maupun pekerjaan rumah.

  1. Buatlah batasan diri 

Mahasiswa harus mengetahui batasan diri dan buat harapan yang realistis, terutama saat kamu merasakan lelah dan harus berhenti. Menjadi mahasiswa tidak harus selalu produktif sepanjang waktu untuk memenuhi ekspektasi yang sangat tinggi. Selain itu, mahasiswa dapat menetapkan ekspektasi yang realistis sehingga saat ekspektasi tersebut tidak dapat direalisasikan dengan baik maka tidak akan mempengaruhi kestabilan mental akibat rasa kecewa yang mendalam. 

  1. Pola hidup sehat 

Terapkan pola hidup sehat dengan cara konsumsi makanan sehat, bergizi, tidur yang cukup dan olahraga teratur dapat membantu tubuh untuk memproduksi hormon-hormon kebahagiaan. “Dengan  begitu, suasana hati akan menjadi lebih baik dan dapat menekan rasa cemas, marah, depresi dan tekanan yang ada dalam pikiran,” jelas dia.

  1. Hindari konsumsi alkohol 

Menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan merupakan langkah baik yang dilakukan mahasiswa. Sebab, dengan mengonsumsi alkohol atau obat-obatan tidak dapat membantu menyelesaikan masalah, justru faktanya hal tersebut dapat memicu munculnya berbagai dampak negatif seperti ketidakstabilan emosi, konsentrasi terganggu, dan membuat tubuh menjadi tidak rileks. 

  1. Aktivitas menyenangkan 

Lakukan aktivitas menyenangkan, seperti olahraga, menulis jurnal, menggambar, meditasi, tertawa, yoga, terbahak-bahak, bermeditasi, menulis jurnal, peregangan, membuat sketsa, mendengarkan musik atau menari.

“Hal itu untuk meningkatkan kesehatan mental. Latihan-latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan mental saat merasa tertekan, pikiran penuh, lelah fisik mental emosional,” sebut dia. 

  1. Beri reward bagi diri sendiri 

Berikan penghargaan terhadap diri sendiri atas pencapaian-pencapaian sederhana yang sudah berhasil diraih. Reward tersebut dapat berupa pujian dan rasa terimakasih untuk diri karena telah berjuang, atau bisa juga dengan membeli sesuatu yang betul-betul diinginkan, hal tersebut merupakan wujud dari berharganya diri sendiri. 

  1. Manfaatkan konseling, fasilitas kampus 

Kamu harus bisa memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Mahasiswa dapat memanfaatkan seluruh sumber daya dan fasilitas yang disediakan oleh kampus terutama jika di kampus telah disediakan lembaga konseling atau konsultan kesehatan mental. 

  1. Hubungi tenaga profesional 

Jangan ragu menghubungi profesional kesehatan mental, baik itu psikiater, psikolog, perawat spesialis jiwa maupun konsultan lainnya untuk mendapatkan terapi yang tepat dalam menangani masalah. “Beberapa tips yang saya sebutkan akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan mental mahasiswa jika diterapkan dengan tepat,” tutup Uswatun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *